JUMLAH |
DEWASA |
ANAK |
1 orang | 850.000 |
Nama Dieng sendiri dilatarbelakangi dari peristiwa pemindahan simbol surga dilakukan Sang Hyang Djagadnata (Bathara Guru) , sebagaimana tertuang dalam Serat Paramayoga karya R Ng Ranggawarsito ? tersebut. Dieng yang berasal dari bahasa Sanskerta Di artinya tempat yang tinggi atau gunung dan Hyang artinya leluhur atau dewa-dewa. Di masa lalu, para Brahmana pun membangun candi-candi di kawasan tersebut untuk melakukan pemujaan
Dieng Plateau atau yang dikenal juga dengan sebutan Dataran Tinggi Dieng, dilihat dari sisi administratif/geografis, letak daerah ini bisa dibilang unik. Sangat jarang ditemukan di Indonesia dimana satu wilayah terbagi menjadi dua wilayah Administratif seperti Dieng, dimana bagian wilayah barat ( Dieng Kulon ) Masuk Wilayah Kabupaten Wonosobo, dan Sebelah Timur masuk Kabupaten Banjarnegara.
Kondisi alam Pegunungan Dieng dengan tanahnya yang subur menjadikan sektor pertanian sebagai Pencaharian utama masyarakat dataran Tinggi Dieng. Jenis-jenis tanaman seperti Kentang, Kobis, Wortel tumbuh subur dalam-petak-petak lahan penduduk yang tersebar di lanskap dan perbukitan Dieng.
WISATA ALAM DAN BUDAYA
DIENG kaya akan Khasanah Budaya baik dalam bentuk peninggalan Benda-benda bersejarah, tapi juga seni tari serta Upacara-upacara Tradisional yang terus bertahan dan dilestarikan secara turun-temurun oleh masyarakat Dieng. Panorama alamnya pun tak Kalah menarik sebagai tujuan berlibur.
Ragam Wisata alam dan Budaya di Dataran Tinggi Dieng Diantaranya :